1.7.09

Buat Esai Seperti Makan Bakso

Makan bakso dengan super sambal? Walah bikin lidah melintir ke kiri dan ke kanan. Apalagi Bakso Kota Cak Man…yang sudah punya brand name, di jamin ngiler….rasanya sampe ke bawa pulang…Nggak nyambung dari ngobrolin esai sama Bakso Kota Cak Man. Apa hubungannya?

Mungkin kita sepakat seandainya buat esai rasanya semudah kita menikmati semangkok bakso… Sebelum menukik ngobrolin esai, coba kita sedikit gunakan pikiran kita, bagaimana Cak Man mempersiapkan semangkok baksonya. Nah disinilah kita menemukan analoginya bahwa semangkok bakso dengan super sambal yang “maknyuuus” itu perlu proses pengalaman panjang dan konsistensi. Seperti Cak man dalam menggapai brand name Bakso Kota-nya perlu kurun waktu 27 tahun… ini bukan lidah yang melintir tapi pikiran kita yang mulai melintir.

Apakah Esai itu? Esai itu karangan prosa singkat yang mengekspresikan opini (pendapat) penulis tentang subjek tertentu. Esai membahas persoalan secara mudah dan sepintas, ditulis dengan gaya untuk menarik perhatian berdasarkan pandangan mu sendiri. Pedasnya akan terasa ketika esai kita mendapat tanggapan dari publik...

TUBUH ESAI
Mengenali tubuh esai dasar, kita akan memutilasinya menjadi 3 bagian dulu :
  • Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
  • Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
  • Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.

MEMPERSIAPKAN SEMANGKOK ESAI
Seperti Cak Man mempersiapkan Bakso Kotanya, kita juga harus punya langkap-langkah untuk mempersiapkan semangkok esai yang pedas untuk menarik selera pembaca …
  • Menentukan tema atau topik
  • Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
  • Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
  • Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
  • Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
  • Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
  • Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
Untuk mengawali menulis semangkok esai yang uenak mungkin di coba dengan menulis esai dengan lima paragaraf dulu…kalau masih kurang jelas nongkrong aja di Dunia Esai.

Dengan esai kita punya kesempatan untuk membuat opini terhadap suatu peristiwa dan membuka diri untuk mendapat tanggapan yang pedas-pedas…das

Selamat mencoba…

0 komentar:

Posting Komentar

Video Lumpur

Profil

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Catatan pikiran seseorang relawan kemanusiaan yang mencoba berimajinasi melalui inderanya terhadap lingkungan... Kontak : Adjie RS HP : 081234542038 email : adjie_rs@yahoo.com

Recent Post


 

Template by NdyTeeN